Panduan Cara Membaca Etiket Obat BPOM untuk Konsumen
Share
Memahami etiket obat mungkin terlihat sepele, tetapi sebenarnya ini penting untuk memastikan obat digunakan dengan aman dan sesuai aturan. Setiap obat yang terdaftar di BPOM memiliki label khusus yang berisi informasi lengkap mengenai kandungan, aturan pakai, hingga kategori keamanan. Panduan ini membantu konsumen membaca dan memahami cara membaca etiket obat BPOM dengan benar sebagai bagian dari panduan label obat Indonesia.
| Katalog Obat Diskon +30% |
Apa Itu Etiket Obat BPOM?
Etiket obat BPOM adalah label resmi yang ditempelkan pada kemasan obat sebagai penanda bahwa produk tersebut telah melalui proses evaluasi keamanan, mutu, dan khasiat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan. Etiket ini memberikan informasi yang harus diketahui setiap konsumen sebelum menggunakan obat.
Arti Warna Lingkaran pada Etiket Obat
BPOM menggunakan simbol lingkaran berwarna untuk membedakan kategori obat:
Obat Bebas – Lingkaran Hijau
- Dijual bebas tanpa resep dokter.
- Contoh: Paracetamol 500 mg, Oralit.
- Aman digunakan sesuai aturan yang tertera.
Obat Bebas Terbatas – Lingkaran Biru
- Bisa dibeli tanpa resep, tetapi harus mengikuti peringatan khusus.
- Biasanya memiliki tanda peringatan (P1–P7).
- Contoh: CTM, Ibuprofen dosis rendah.
Obat Keras – Lingkaran Merah (Huruf K)
- Harus menggunakan resep dokter.
- Penggunaan sembarangan bisa menimbulkan efek samping serius.
- Contoh: Amoxicillin, Amlodipine.
Obat Narkotik – Lingkaran Merah dengan Plus (+)
- Sangat ketat pengawasannya.
- Hanya untuk pengobatan tertentu dan harus dalam pengawasan dokter.
- Contoh: Morfin.
Mengetahui arti warna ini membantu konsumen menilai tingkat kehati-hatian dalam menggunakan obat.
Baca juga: Perbedaan Obat Merah, Kuning, dan Hijau: Cara Membaca Kategori Obat di Indonesia
Informasi Wajib di Dalam Etiket Obat
Berikut adalah komponen penting yang harus kamu baca:
Nama Obat
- Termasuk nama dagang dan nama generik.
Kandungan / Komposisi
- Menjelaskan bahan aktif dan jumlah per dosis.
Indikasi
- Untuk mengobati penyakit atau gejala apa.
Aturan Pakai
- Cara konsumsi, dosis, dan frekuensi.
Kontraindikasi
- Kondisi yang membuat obat tidak boleh digunakan.
Efek Samping
- Kemungkinan reaksi yang dapat terjadi.
Nomor Registrasi BPOM
- Contoh: DTL123456789A. Ini bukti bahwa obat sudah terdaftar dan aman.
Kadaluarsa
- Wajib dicek agar obat tetap aman dan efektif.
Peringatan Khusus (Jika Ada)
- Terutama pada obat bebas terbatas (P1–P7).
Cara Membaca Etiket Obat BPOM dengan Benar

Berikut adalah komponen penting yang harus kamu baca:
Cek kategori obat dari warna lingkarannya
Ini menentukan apakah kamu boleh membeli tanpa resep atau butuh rekomendasi dokter.
Baca aturan pakai sebelum konsumsi
Jangan menebak-nebak dosis, apalagi untuk anak.
Periksa komposisi
Jika kamu punya alergi tertentu, pastikan kandungannya aman.
Pastikan ada nomor registrasi BPOM
Jika tidak ada, sebaiknya jangan digunakan.
Cek tanggal kedaluwarsa
Obat kedaluwarsa dapat kehilangan efektivitas dan berpotensi berbahaya.
Cermati peringatan dan efek samping
Setiap obat punya risiko, bahkan obat bebas sekalipun.
Baca juga: Glycore Cream: Manfaat, Cara Pakai, dan Tips Aman untuk Wajah & Tubuh
Contoh Membaca Etiket Obat Sederhana
Misalnya kamu memegang Paracetamol 500 mg:
- Lingkaran hijau: obat bebas.
- Indikasi: meredakan demam dan nyeri.
- Aturan pakai: dewasa 3–4 kali sehari 1 tablet.
- Komposisi: parasetamol 500 mg.
- Peringatan: hindari penggunaan dengan alkohol.
- Nomor BPOM: ada dan valid.
Dengan membaca etiket lengkap, kamu bisa memastikan penggunaan obat lebih aman dan sesuai kebutuhan.
Kesimpulan
Memahami cara membaca etiket obat BPOM adalah langkah penting agar konsumen bisa menggunakan obat dengan aman, tepat, dan bertanggung jawab. Label obat memberikan informasi yang jelas mengenai komposisi, aturan pakai, kategori keamanan, hingga peringatan.